Sunday, July 17, 2011

Kala Kuala Lumpur Berubah Jadi 'Liverpool'

Liverpudlian Malaysia

Dalam empat hari belakangan tiba-tiba banyak pemandangan orang memakai pakaian berwarna merah di Malaysia dengan lambang Burung Liver. Tak heran karena itu untuk menyambut Liverpool yang datang ke Negeri Jiran dan fans pun dipuaskan dengan penutup berupa 'Hujan Gol'.

Liverpool memang tengah berada di Asia dalam rangka tur Pra Musim mereka. Senin (11/7) mereka tiba di Guangzhou dan mengadakan laga persahabatan dengan tim lokal setempat. Dan Kamis (14/7) pasukan Kota Pelabuhan itu tiba juga di Malaysia.

Seperti yang telah Detiksport beritakan kemarin, bahwa sesi latihan Liverpool saja sudah ditonton oleh sekitar 38 ribu suporternya yang memadati Stadion Bukit Jalil. Ini menandakan antuasiasme tinggi dari para pendukung, mengingat ini adalah pertama kalinya mereka mengunjungi negara itu.

Sejak saat itulah mulai muncul di hampir setiap sudut Malaysia segerombolan manusia yang menggunakanjersey, scarf, topi, jaket, t-shirt, atau pernak-pernik apa pun yang berhubungan dengan The Reds. Bagusnya adalah dengan identitas mereka sebagai Liverpudlian, sering terlihat orang saling bertegur sapa meski tak saling mengenal. Istilah mudahnya adalah Liverpool menyatukan semuanya.

Karena jarak yang berdekatan pula, tak sedikit fans Liverpool dari Indonesia dan juga negara di sekitaran Asia Tenggara, Australia dan bahkan jauh-jauh dari Inggris, juga turut hadir. Boleh ditaksir, sekitar hampir 500-600 Liverpudlian dari Tanah Air bertolak ke Kuala Lumpur. Maka tak heran jika pemandangan itu akan selalu terlihat setidaknya sampai hari ini, Minggu (17/7).

Puncaknya tentu adalah saat hari pertandingan di mana semua warga Malaysia dan juga para pendatang menyatu di jalanan dengan warna kebesaran Liverpool yakni merah. Meski kickoff baru dimulai pukul 17.45 waktu setempat, tapi aura pertandingan sudah terasa sejak enam jam sebelumnya.

Nyaris semua alat transportasi massa seperti Monorail dan LRT (Kereta Listrik) seperti 'dikuasai' oleh Liverpudlian dan bahkan mereka pun tak segan menyanyikan chant Liverpool di dalam kereta. Di stadion pun, Bukit Jalil kian memerah dan orang-orang seperti ingin dulu-duluan demi mendapat posisi senyaman mungkin demi menyaksikan tim kesayangannya berlaga.

Perjuangan sekitar 87 ribu penonton yang menunggu pun terbayar sudah dengan apa yang diperlihatkan Liverpool maupun Malaysia XI di atas lapangan. Meski secara kualitas dan pengalaman, 'Harimau Malaya' mampu memberi perlawanan berarti bagi juara 18 kali Liga Inggris.

Sempat mengimbangi di babak pertama dengan skor 1-1 kemudian tertinggal 4-1, tapi Malaysia mampu mencetak dua gol lagi sebelum akhirnya kalah 3-6. Dengan skor cukup mencolok untuk sebuah laga persahabatan, ini membuktikan kedua tim khususnya Liverpool, ingin memberi hiburan berkualitas seperti yang telah dijanjikan.

Maka saat melakukan mengitari lapangan dan memberi aplaus usai laga, para pemain Liverpool yang dipimpin Dirk Kuyt dan Jamie Carragher mendapat sambutan yang ramah dan hangat.

Sungguh sebuah pengalaman berharga bagi skuad Liverpool melihat antuasiasme fansnya yang begitu besar. Bahkan Asisten Manajer, Steve Clarke, mengaku sudah menunggu undangan dari Malaysia lagi untuk beradut teknik dan taktik.

"Pertandingan tadi sangat bagus dan menghibur, Malaysia bermain dengan sangat baik. Kami tunggu undangan kalian lagi ke sini," tutur Clarke dalam jumpa pers usai laga.

Apa yang sudah diperlihatkan oleh negara tetangga kita yang begitu cakap dalam 'menjamu' Liverpool di rumahnya sendiri, tak heran jika sebelumnya Arsenal dan yang akan datang Chelsea pastinya punya kesan yang manis ini.

Pertanyaannya kini adalah kapan Indonesia bisa mendapat kepercayaan untuk menggelar hajat seperti itu? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

No comments:

Post a Comment