Liverpool FC |
Liverpool gagal mengulang kisah manis di Istanbul enam tahun lalu. Kali ini, The Reds digilas Galatasaray tiga gol tanpa balas dalam laga pramusim.
Arsitek Kenny Dalglish memberikan kesempatan kepada pemain yang belakangan diisukan terdepak dari skuad. Phillip Degen, Emiliano Insua, Christian Poulsen, dan Joe Cole tampil sebagai starter di pertandingan kontra Galatasaray, Jumat (29/7/2011) dini hari WIB.
Turk Telecon Stadium, Istanbul, sebenarnya menyimpan kenangan manis bagi The Reds. Di final Liga Champions 2005 melawan AC Milan, The Reds sukses menjadi kampiun melalui drama adu penalti, setelah sebelumnya tampil brilian untuk memaksakan skor imbang 3-3.
Tapi, kali ini berbanding terbalik. The Reds tak berdaya di hadapan Galatasaray dengan dihajar tiga gol tanpa balas. Ironisnya Milan Baros, pemain yang didepak Liverpool, membukukan dua gol dan kemudian dilengkapi oleh Johann Elmander.
Liverpool memang tak mengawali laga dengan baik. Baros bahkan bisa mencetak gol untuk membawa Galatasaray unggul 1-0 di menit ke-10. Crossing cantik mantan punggawa Atletico Madrid, Tomas Ujfalusi, diteruskan tendangan pelan namun terarah oleh Baros.
Klub asal Turki menggandakan keunggulan di menit 39, berawal dari tendangan sudut Turan. Baros, yang berdiri bebas di kotak penalti dengan tenang menyundul bola untuk merobek jala tim tamu.
Klub Merseyside berusaha mengejar defisit gol pada paruh kedua, namun upaya mereka kerap menemui jalan buntu. Justru akhirnya, Elmander menyempurnakan kemenangan Galatasaray.
Tendangan voli mantan punggawa Bolton Wanderers dari dalam kotak penalti sukses mengecoh barisan belakang The Reds.
No comments:
Post a Comment